Sumbawa – Komisi III DPRD Kabupaten Sumbawa menggelar Rapat Dengar Pendapat untuk membahas dampak pengelolaan crusher di wilayah Desa Luk, Kecamatan Rhee. Rapat yang digelar pada hari ini, dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Camat Rhee, Balai Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), SATKER PJN II Sumbawa, PT. Sinar Bali Bina Karya, Kepala Desa Luk, dan Bapak H. Ishaka Mekka.
Rapat ini dipimpin oleh Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Sumbawa, Gitta Liesbano, SH, M.Kn., selaku Koordinator Komisi III DPRD Kabupaten Sumbawa, bersama Ketua Komisi III, Syaifullah, S.Pd., M.M.Inov, serta didampingi oleh Wakil Ketua Sri Wahyuni, S.AP, dan anggota Komisi III lainnya, yaitu Alen Taryadi, SH, H. Rusdi, M. Taufik, dan Saipul Arif.
Pertemuan ini bertujuan untuk mendalami dampak yang ditimbulkan akibat kegiatan pengelolaan crasher di wilayah Desa Luk, yang dikelola oleh PT. Sinar Bali Bina Karya. Dalam diskusi tersebut, sejumlah pihak memberikan masukan terkait masalah yang dihadapi oleh masyarakat di sekitar lokasi pengelolaan crasher, terutama terkait dengan dampak lingkungan dan sosial.
Di akhir pertemuan, disepakati bahwa Komisi III DPRD Kabupaten Sumbawa bersama pihak terkait akan melakukan tinjauan lapangan langsung ke wilayah Desa Luk untuk memeriksa secara langsung dampak pengelolaan crasher yang ada. Langkah ini diharapkan dapat memberikan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang ada. (IM)
COMMENTS