HomeHukrim

Kasus TIK di Dikbud, Ketua Nasdem dan PKS ke Polres, Ini Permintaannya

Kasus TIK di Dikbud, Ketua Nasdem dan PKS ke Polres, Ini Permintaannya

Kasus Oknum Guru Diduga Cabul, Ini Sikap Dikbud
Pengerjaan Proyek DAK Dikbud Ditargetkan Rampung Secepatnya
Libatkan Sekitar 30 Ribu Siswa, Besok Senam Kolosal P3 Sambut HUT Sumbawa Digelar Serempak di 22 Kecamatan

SUMBAWA- Dugaan suap dalam proyek pengadaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Dikbud Sumbawa masih didalami polisi. Dalam pengaduan yang disampaikan LSM ke Polisi juga menyebutkan adanya dugaan keterlibatan salah satu partai pengusung pemerintah saat ini. Hanya saja tidak disebutkan. Apakah Golkar, Nasdem atau PKS yang notabene adalah partai pengusung Mo-Novi pada Pilkada 2020 lalu.

Tidak mau dugaan ini menjadi bola liar, dua ketua partai pengusung yakni ketua Nasdem Sumbawa, H. Asaat Abdullah dan Ketua PKS Sumbawa, M. Takdir mendatangi Polres Sumbawa, Senin (6/6). Sementara pengurus Partai Golkar, dari informasi, sedang berada di luar daerah.

Kedatangan Ketua Nasdem dan Ketua PKS untuk bertemu langsung dengan Kapolres Sumbawa. Hajat utamanya untuk memberi dukungan kepada polisi agar secepatnya bisa mengusut kasus dengan anggaran sekitar Rp 11 Miliar dari DAK itu. Terutama terkait adanya dugaan keterlibatan partai koalisi yang dituding sebagai pelobi atau penghubung dalam proyek.

“Kami mendukung kepolisian untuk mengusut kasus ini hingga tuntas. Agar semuanya jelas. Terutama pembuktian adanya keterlibatan oknum dari salah satu partai pengusung. Kita sepakat dukung polisi untuk pembuktian siapa oknum atau partai mana yang terlibat,” kata H. Asaat usai dari Polres Sumbawa.

Menurut anggota DPRD Provinsi itu,  seluruh partai pengusung pemerintah telah berkomitmen untuk terus mendukung dan mendorong pihak kepolisian.
 
“Kita sudah komitmen. Dan jika terbukti tentu akan ada konsekuensi dari partai masing-masing,” tegasnya.
 
Di bagian lain mantan Kadis PU Kabupaten Sumbawa itu juga berharap kepada semua OPD lingkup Kabupaten Sumbawa, agar selalu berkomunikasi dengan ketua partai bersangkutan ketika ada pihak atau oknum yang membawa nama partai.
 
“Kami ingin terang benderang partai mana yang terlibat. Intinya harus tuntas,” tambah Ketua PKS Sumbawa M. Takdir.
 
Diakui, adanya tudingan itu membuat para pengurus partai koalisi tidak nyaman. Bahkan saling
mencurigai. Terlebih, dalam kasus ini imagenya juga terkait adanya komitmen fee.

“Kami sangat mendukung dan mengapresiasi pihak kepolisian yang  begitu responsif dengan pengadaan ini. Semoga polisi terus bisa bekerja maksimal dalam menangani semua pengadaan dan kasus lainnya yang ada. (IM)

Spread the love

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS:
error: Content is protected !!