SUMBAWA-Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Sumbawa mengimbau masyarakat mewaspadai potensi merebaknya kasus demam berdarah dengue (DBD) terutama saat pandemi wabah Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
Tanpa melupakan perhatian pada pengendalian penyakit lain, saat ini memang kasus demam berdarah di Kabupaten Sumbawa sampai dengan April tercatat 323 kasus. Angkanya cukup tinggi jika dibandingkan priode yang Sama tahun lalu.
Menurut Kepala Dikes Sumbawa yang dikonfirmasi melalui Kabid P3PL Agung Riyadi, kasus penyakit yang diakibatkan gigitan nyamuk aedes aegypti dalam empat bulan di 2020 memang belum ada laporan kematian dari penderita. Namun potensi merebaknya perlu diwaspadai.
DBD kata Agung, sebenarnya kembali juga kepada perilaku masyarakat. Seberapa peduli masyarakat untuk mejaga kebersihan lingkungan/sanitasi. DBD juga sangat erat dengan musim hujan. Karena itu, masyarakat harus selalu waspada dengan tetap menjaga kebersihan lingkungan.
“Musim hujan sekarang kan panjang, kemudian apa yang terjadi di tengah-tengah musim hujan. Ada yang durasi pendek dan ada yang panjang. Hujan hilang, hujan lagi, kemudian hilang. Dan itu yang terjadi pada tahun 2020. Sekarang kita masuk musim panas. Yang kemarin musim hujan yang hilang, sesungguhnya peluang terjadi peningkatan vektor. Ada peningkatan vektor otomatis terjadi peningkatan kasus kalau seandainya tidak dibarengi dengan upaya pencegahan,” jelasnya.
Selain meminta kesadaran masyarakat, pihaknya juga tetap melakukan penanganan. Tim surveilans tetap jalan, kemudian giat pengasapan.
“Beberapa waktu lalu kita lakukan pengasapan juga. Sekalipun konsentrasi ke covid, yang lain juga tidak kita abaikan. Karena DBD ini adalah penyakit yang berpotensi wabah,” jelasnya.
Untuk diketahui, jumlah kasus DBD di Kabupaten Sumbawa di awal Tahun 2020 mengalami lonjakan drastis jika dibandingkan dengan 2019. Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Sumbawa, mencatat jumlah kasus DBD priode Januari – April 2020 mencapai 323 kasus. Angka kasus empat bulan terakhir hampir melampaui angka kasus pada priode Januari-Desember 2019 sebanyak 335 kasus. Kabar baiknya, tidak ada korban meninggal dunia. Kemudian jika dilihat dari peta persebarannya, memang hampir terjadi di semua kecamatan. Kecuali kecamatan Alas, Lenangguar, Lantung dan Batu Lanteh yang masih nol kasus. (im01)
Newer Post
Dua Paket Puskesmas dalam Proses Tender Older Post
Armada Damkar Tiap Zona Dioptimalkan
COMMENTS