SUMBAWA- Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Sumbawa masih kekurangan armada untuk menangani kebakaran yang terjadi. Meskipun demikian, dinas setempat tetap berupaya mengoptimalkan armada yang ada di tiap zona dan
Kepala Dinas Damkar Kabupaten Sumbawa, Tata Kostara, menyebutkan, berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM), setiap kecamatan harus tersedia satu unit mobil damkar. Namun saat ini, pihaknya baru memiliki tujuh armada. Tiga armada masing-masing ditempatkan di zona timur, zona selatan dan zona barat, dan empat armada ditempatkan di kabupaten. Khusus kendaraan yang berada di kecamatan, kondisinya masih bagus. Sedangkan yang berada di kabupaten dua diantaranya masih bagus, satu rusak ringan dan satu rusak sedang. Meski armada ini masih minim, namun pihaknya tetap berupaya bekerja optimal memanfaatkan armada yang ada.
“Sesuai dengan SPM kita, setiap kecamatan harus punya kendaraan (mobil damkar) dan juga pesonil yang melaksanakan tugas di sana. Tetapi mengingat kondisi sekarang, anggaran dan kemamuan kita masih sangat minim. Kita mencoba mengoptimalkan mobil damkar di zona yang ada. Zona timur ditempatkan di Plampang, zona selatan ditempatkan di Lenangguar, dan zona barat ditempatkan di Utan. Ditambah dengan dukungan di Markas Komando. Jadi itu yang coba kita optimalkan,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Baca Juga : Dua Puskesmas di Sumbawa Dibangun Tahun Ini
Menurutnya, perlu jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan setiap kecamatan. Selain berupaya mengusulkan melalui APBD pihaknya juga tetap melobi ke pemerintah pusat. “Upaya kita disamping melalui APBD, kita mencoba melobi di pusat. Karena ada beberapa negara donor yang menyiapkan ini. Salah satunya Korea dan Jepang. Alhamdulillah meskipun kita tidak dapat mobil damkar, kita mendapatkan hibah dari Korea berupa satu ambulan,” terangnya.
Pihaknya juga akan berupaya menambah anggota di masing-masing zona yang masih sangat minim. Pihaknya juga akan mengupayakan adanya pos tersendiri di masing-masing kecamatan atau zona untuk damkar. “Pos atau markas mereka masih numpang di kantor kecamatan, kantor desa. Kedepan kita berupaya bagaimana nanti masing-masing kecamatan atau zona ada pos tersendiri untuk damkar ini,” jelas Tata. (im01)
COMMENTS