SUMBAWA- 8 warga di Kelurahan Seketeng, Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa, NTB menjadi korban gigitan anjing liar diduga terjangkit rabies.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kabupaten Sumbawa, Junaidi membenarkan peristiwa tersebut.
“Benar, ada 8 warga digigit anjing liar kemarin Selasa (18/6/2024) dari sore hingga magrib. Kami sudah tangani dengan pemberian vaksin VAR di Puskesmas Kerato,” kata Junaidi Rabu (19/6/2024).
Ia mengatakan, anjing yang diduga terjangkit rabies sudah dieliminasi kemarin.
“Hari ini kami segera kirim sampel untuk menguji apakah anjing tersebut terjangkit rabies atau tidak,” ujar Junaidi.
Dijelaskan kronologi 8 warga digigit anjing diduga rabies dimana warga sedang beraktivitas, tiba-tiba datang anjing dan menggigit warga.
“Ada 7 orang dewasa dan satu anak-anak yang digigit. Semuanya sudah dapat vaksin,” jelasnya.
Hingga kini, ada total 366 korban gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) di Kabupaten Sumbawa terhitung dari Januari 2024. Sedangkan HPR tercatat 329.
“Dari 329 HPR, ada 26 sampel dikirim ke Laboratorium di Denpasar Bali dan hasilnya 25 positif serta 1 negatif,” sebut Junaidi.
“Tidak semua HPR ini bisa dieliminasi karena ada banyak yang lari dan liar tak bertuan,” imbuhnya.
Rabies di Kabupaten Sumbawa sudah ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB) sejak tahun 2019. Hingga kini status tersebut masih berlaku karena rabies terus terjadi.
Dengan masih berlakunya surat keputusan Bupati Sumbawa tentang KLB rabies maka upaya pengendalian rabies dilaksanakan secara komprehensif melibatkan lintas sektor.
Lintas sektor yang terlibat dalam pengendalian rabies antara lain Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sumbawa, Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa, Polres Sumbawa, Kodim 1607 Sumbawa, BPBD Kabupaten Sumbawa, Satpol PP Kabupaten Sumbawa, dan lainnya.
Junaidi mengatakan, upaya yang dilakukan pada manusia adalah berupa pemberian vaksin anti-rabies (VAR) dan serum anti rabies (SAR) bagi korban gigitan HPR.
Pemberian vaksin juga dilakukan kepada tenaga kesehatan dan tenaga veteriner yang dimungkinkan kontak langsung dengan korban gigitan HPR maupun yang divaksinasi.
Selain pemberian VAR, edukasi kepada masyarakat tentang rabies perlu terus dilakukan pada level kecamatan dan desa.
“Kami imbau masyarakat segera datang ke fasilitas kesehatan terdekat jika tergigit hewan penular rabies agar mendapatkan vaksin. Pertolongan pertama saat gigitan dapat disiram air mengalir,” pungkasnya. (IM)
COMMENTS