SUMBAWA– Bakal Calon Bupati Sumbawa, H. Syarafuddin Jarot, mengungkapkan komitmennya untuk mengatasi kesulitan petani melalui upaya hilirisasi produk pertanian.
Komitmen tersebut disampaikan ketika mendaftar di DPD PAN Sumbawa, Kamis (30/5/24). Menurutnya melalui visi Sumbawa Maju dan Berdaya Saing yang Berbasis Agro Industri dan Pariwisata Berkelanjutan, maka hilirisasi produk pertanian merupakan solusi terbaik untuk memutuskan rantai kesulitan petani dengan meningkatkan nilai tambah hasil pertanian serta mengurangi ketergantungan terhadap rantai distribusi yang panjang.
Menurut H. Jarot, langkah hilirisasi ini akan memungkinkan petani untuk memperoleh harga jual yang lebih baik serta meningkatkan daya saing produk pertanian lokal di pasar nasional maupun internasional.
“Kita harus memanfaatkan potensi pertanian dalam arti luas yang ada di Sumbawa dengan optimal. Dengan mengolah hasil pertanian secara lebih lanjut, kita bisa menciptakan nilai tambah yang signifikan bagi para petani,” ujarnya.
Selain itu, H. Jarot juga berjanji untuk memberikan dukungan dalam hal infrastruktur dan akses pasar bagi produk-produk pertanian hasil hilirisasi.
Berbasis agro industri artinya dapat mengelolah industri yang bahan bakunya dari hasil pertanian dalam arti luas. Pertanian dalam arti luas mencakup lima bidang. Pertama pertanian tanaman pangan, perkebunan, perikanan, peternakan dan kehutanan.
Yang pertama pertanian tanaman pangan. Pada bidang ini intinya bagaimana menciptakan industri berbasis tanaman pangan. Misalnya gabah untuk meningkatkan nilai tambahnya maka harus diolah menjadi beras premium yang bersertifikasi. Sehingga bisa masuk pasar modern.
Kemudian tanaman pangan jagung. Yakni bagaimana menciptakan industri pengolahan jagung menjadi pakan ternak. Sehingga Sumbawa bisa memutus mata rantai kesulitan petani.
Sumbawa juga memiliki potensi perikanan yang besar. Dia berkomitmen untuk menghadirkan fasilitas Cold Storage yang memadai yang bisa menampung ikan Sumbawa yang bisa membuat daya tahan ikan atau udang Sumbawa lebih lama. Demikian pula dengan daging sapi. Sumbawa memiliki kesulitan mengirim sapi hidup ke luar daerah. Sehingga kalau ada cold storage maka daging bisa disimpan untuk kemudian dikirim ke daerah lain. Sehingga fasilitas perlu ditambah untuk menambah nilai tambah.
Sedangkan untuk pariwisata, Sumbawa butuh konektivitas fasilitas perjalanan akomodasi konsumsi yang terpadu. Artinya saat ini destinasi wisata di Sumbawa masih ada kesulitan koneksi dengan laut atau darat. Oleh karena itu, Sumbawa butuh fasilitas dasar pendukung setiap destinasi termasuk tour guide yang bisa memfasilitasi wisatawan dalam berbagai bahasa. Juga tenaga yang bisa menyuguhkan penjelasan tentang Sumbawa secara keseluruhan. Termasuk tarvel agen yang punya kapasitas skala internasional. Karena yang ada sekarang adalah tumpahah Lombok dan Bali.
Dia juga berkomitmen mengelola pembangunan secara bertahap, terstruktur dengan membuat blue print tata ruang yang jelas. Dimana industri pertaniannya, dimana wilayah perkotaan, dimana pariwasatanya. Sehingga jangan sampai dikelolah dengan tumpang tindih yang harus memenuhi aspek bisnis, ekonomi, lingkungan dan sosial budaya. Belum jelasnya blue print tata ruang akan berdampak pada kenyamanan investor.
Sementara itu, Ketua DPD PAN Sumbawa Achmad Fachry menyatakan usulan pasangan Jarot-Fachry sudah disampailan ke DPP PAN untuk kemudian ditindaklanjuti dalam rapat pimpinan DPP PAN untuk mendapatkan rekomendasi dari DPP PAN. Setelah itu baru kemudian mendapatkan SK.
“Insya Allah H. Jarot Bupati Sumbawa 2024-2029. PAN selalu bersama Nasdem. Saya hanya daftar di Nasdem. Itu bentuk komitmen kami,” tandasnya. (IM)
COMMENTS