SUMBAWA- Konflik terkait lahan yang akan digunakan untuk event dunia MXGP di wilayah Samota, Sumbawa Juni mendatang terus berlanjut. Pihak Abdul Aziz yang mengaku sebagai pemilik sah lahan terus melakukan protes. Karena menganggap pemerintah daerah Kabupaten Sumbawa “main belakang” dengan pihak Ali BD yang juga mengklaim sebagai pemilik lahan.
Senin (25/4), pihak keluarga Abdul Aziz yang didampingi sejumlah aktivis senior Sumbawa melakukan aksi demo di kantor Bupati Sumbawa.
Ada beberapa poin utama yang disampaikan pihak Abdul Aziz untuk meminta klarifikasi langsung kepada pemerintah daerah.
Yakni, terkait pernyataan wakil Bupati Sumbawa yang menyebutkan bahwa status lahan tersebut clean and clear. Selanjutnya adanya pernyataan bahwa tanah tersebut adalah milik Ali BD. Berikutnya terkait pernyataan kuasa hukum Ali BD saat sidang mediasi di PN Sumbawa yang menyatakan lahan tersebut sudah dibeli oleh Pemda.
“Terkait pernyataan Wabup, tentu kami sangat dirugikan. Karena jelas lahan tersebut masih dalam sengketa. Pernyataan kuasa hukum Ali BD, juga kami minta klarifikasi Pemda Sumbawa. Atau jangan jangan benar pemerintah sudah membayar ke Ali BD,”ujar Iflan, perwakilan keluarga Abdul Aziz, saat demo, kemarin.
“Kami punya dokumentasi Wabup bertemu dengan Ali BD,” tambah Taufan, ketua LSM Lingkar Hijau.
Sekda Sumbawa, H. Hasan Basri yang bermaksud berdialog dengan perwakilan keluarga ditolak. Mereka ingin mendengar langsung klarifikasi dari wakil bupati Sumbawa yang sebelumnya mengeluarkan pernyataan.
Meski kehadiran Sekda tidak diterima, namun di depan peserta aksi Sekda memastikan tidak ada satu rupiahpun anggaran daerah yang keluar untuk membayar ataupun menyewa lahan tersebut.
Terkait siapa pemilik lahan yang sah, kata Seka pemerintah tidak ingin masuk ke ranah itu. Sehingga diawal komunikasi, pihak Pemda meminta dukungan dari kedua belah pihak yang sedang bersengketa.
“Urusan sengketa siapa pemilik dan lainnya, kami tidak masuk. Silahkan selesaikan. Makanya kemarin kami meminta surat dukungan dari kedua belah pihak,” kata Sekda.
Peserta aksi yang kecewa karena tidak bertemu dengan wakil bupati Sumbawa memastikan akan kembali melakukan demo. Selain itu, di depan Sekda Sumbawa mereka menyatakan bahwa pihak Abdul Aziz menarik dukungannya dalam menyukseskan pelaksanaan MXGP 24 hingga 26 Juni mendatang itu.
“Mulai hari ini kami nyatakan menarik dukungan kami. Kami minta surat dukungan yang sebelumnya telah diberikan, untuk dikembalikan kepada kami,” ujar ketua LSM LPPD, Jahudin Denis yang ikut mendampingi pihak keluarga.
Saat berita ini ditulis, peserta aksi tengah melanjutkan aksinya ke kantor DPRD Sumbawa. (IM)
COMMENTS