HomeOpini

Ini yang Didapat Sumbawa dari MXGP

Ini yang Didapat Sumbawa dari MXGP

Bupati Ingin Ada Atraksi Menunggang Kuda di Glamping Area MXGP  
Konflik Lahan MXGP Berlanjut, Pihak Abdul Aziz Tarik Dukungan
MXGP Samota 2022, PLN Pastikan Listrik Aman

Oleh, Andi Rusni1  dan Joni Firmansyah2
 
MotoCross Grand Prix atau disingkat MXGP tahun 2022 akan digelar di berbagai negara di dunia. Tidak kurang dari 10 negara menjadi tuan rumah perhelatan Internasional tersebut di berbagai seri, di antaranya adalah Matterley Basin (Inggris), Mantova (Italia), Patagonia (Argentina), Agueda (Portugal), Kegums (Latvia), Orlyonok (Rusia), Uddevalla (Swedia), Loket (Republik Ceko), Samota-Sumbawa dan Jakarta (Indonesia) dan lain-lain.
Di Indonesia sendiri, MXGP 2022 akan dilaksanakan di Samota Kab. Sumbawa dan di Jakarta. Khusus di Kabupaten Sumbawa, MXGP 2022 akan digelar pada tanggal 24-26 Juni 2022 di atas lahan seluas 20 Ha dari 100 Ha yang dipersiapkan. Samota adalah sebuah kawasan segitiga eksotis di Pulau Sumbawa dan Samota sendiri merupakan akronim dari nama tiga kawasan wisata di Sumbawa yakni Teluk Saleh, Pulau Moyo, dan Gunung Tambora. Panorama di kawasan Samota sangat potensial mendatangkan wisatawan, baik itu nusantara maupun mancanegara.
 
Penyelenggara MXGP Samota-Sumbawa 2022
MXGP Tahun 2022 adalah jawaban atas pertanyaan yang selalu muncul pasca WSBK 2021 dan juga menjelang gelaran MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika-Lombok. Pulau Sumbawa sebagai salah satu Pulau besar di Provinsi NTB seperti merasa dianaktirikan, baik karena ketimpangan pembangunan maupun dari penyelenggaraan berbagai event-event besar nasional maupun internasional, sehingga muncullah pertanyaan; WSBK, Sumbawa  dapat apa ?
Guna menjawab pertanyaan tersebut di atas, Pemerintah Provinsi NTB merasa tertantang untuk menghadirkan event bertaraf internasional pertama di Kabupaten Sumbawa yaitu MotoCross Grand Prix (MXGP). Berbagai upaya dilakukan, salah satunya dengan menggandeng pihak swasta yaitu PT. Samota Endurance Gemilang (SEG) untuk menjadi penyelenggara dan hak kuasa atas Sirkuit MXGP Samota-Sumbawa. Langkah lain adalah melakukan komunikasi dengan Infront sebagai Promotor Internasional MXGP dan juga melakukan Licence Payment dengan PT. Sport Talenta Indonesia (STI) selaku pemegang lisensi MXGP di Indonesia dengan kontrak penyelenggaraan selama 4 tahun di Kabupaten Sumbawa-NTB-Indonesia.
Mengingat MXGP murni sebagai kegiatan Business to Business (B to B) maka tentu mustahil dilakukan atau diselenggarakan menggunakan anggaran negara atau anggaran daerah sebab akan menjadi temuan penyimpangan dalam pengelolaan keuangan negara atau daerah. Pemerintah dalam hal ini Pemprov NTB maupun Pemda Kabupaten Sumbawa hanya menjadi pendukung terhadap penyediaan fasilitas publik (Sarana Prasarana) yang memadai demi suksesnya event akbar MXGP itu sendiri.
 
Peran Pemerintah Provinsi NTB dan Pemda Sumbawa ?
Sebagai tuan rumah MXGP 2022, Pemprov NTB dan Pemda Sumbawa dituntut untuk melakukan berbagai persiapan terutama sarana dan prasarana pendukung di luar Kawasan Sirkuit MXGP Samota 2022 guna mendukung terselenggaranya event ini dengan baik dan maksimal. Mengingat perhelatan internasional di “Tana Intan Bulaeng” ini akan diikuti oleh riders kawakan dari berbagai belahan dunia maka tentu saja akan memberikan multiplayer effect terhadap pembangunan, pertumbuhan ekonomi maupun kemajuan di sektor pariwisata. Pemprov NTB dan Pemda Sumbawa harus bersenyawa untuk mendulang suksesnya Event akbar ini sebab secara fundamental, kegiatan ini diharapkan menjadi trigger dalam mempercepat pemulihan ekonomi masyarakat NTB umumnya dan Sumbawa khususnya serta merupakan spirit kebangkitan rasa percaya diri kita sebagai masyarakat NTB setelah secara beruntun dilanda bencana gempa bumi dahsyat di tahun 2018 dan pandemi Covid-19 di awal tahun 2020 yang berdampak pada melesunya ekonomi masyarakat.
Musibah gempa Lombok Sumbawa tahun 2018 menyebabkan terjadinya eksodus turis ke daerah lain semisalnya Bali karena adanya anggapan bahwa Lombok belum aman saat itu. Mengutip pernyataan Deantoro Umbu Joka dalam Tempo.com (2018), Ketua DPD Association of Indonesian Tours And Travel Agencies (Asita) Nusa Tenggara Barat (NTB) bahwa kerugian akibat tidak terisinya hotel secara maksimal dalam kurun waktu 3 minggu mencapai Rp. 1 Triliun. Angka yang cukup besar untuk ukuran sebuah daerah yang menopang sumber Pendapatan Asli Daerahnya (PAD) dari sektor pariwisata.
Untuk itu, dibutuhkan kerja keras, kerja cerdas dan kerja tuntas dalam melawan degradasi spirit atau rasa tidak percaya diri masyarakat untuk bangkit dari keterpurukan dengan membangun spirit perjuangan, mengawal pembangunan dan menumbuhkembangkan ekonomi sektor riil khususnya di sektor pariwisata. Tangan dingin Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimasyah kemudian sukses membidani lahirnya event bertaraf Internasional yaitu WSBK dan MotoGP di Sirkuit Mandalika Lombok Tengah serta MXGP di Kab. Sumbawa. Salah satu peran strategis Pemprov NTB dalam persiapan menghadapi perhelatan ini adalah dengan menghadirkan Menteri Perhubungan untuk perpanjangan runway Bandara Sultan Muhammad Kaharuddin IV agar bisa didarati oleh pesawat berbadan besar seperti Boing atau Airbus, sebab selama ini bandara tersebut hanya mampu didarati oleh Pesawat ATR.
Akhirnya, pucuk dicinta ulam pun tiba, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perhubungan sepakat mengalokasikan anggaran sekitar ± Rp. 50 Miliar untuk Overlay (Perbaikan) atau penambahan ketebalan aspal runway (landasan pacu) Bandara St. Muhammad Kaharuddin IV Sumbawa. Selain itu, Pempus juga akan melakukan revitalisasi terhadap Pelabuhan Tano-Kahyangan untuk mendukung arus pergerakan orang dan barang selama penyelenggaraan kegiatan dimaksud. Demikian pula terhadap Gudang Logistik Pelabuhan Barang Badas Sumbawa ikut serta akan dilakukan revitalisasi guna penyimpanan logistik peserta MXGP serta penataan keindahan kawasan Samota melalui pembuatan Taman dan Pemasangan Lampu Jalan. Semua itu akan berjalan secara bertahap pada tahun 2022 ini, tidak sepenuhnya untuk mengejar MXGP 2022 namun untuk menghadapi MXGP pada tahun-tahun mendatang. Itu adalah sebagian dari peran Pemprov NTB dalam mendukung MXGP 2022, sementara Pemda Sumbawa menyiapkan lahan sirkuit, fasilitas Air Bersih dan Kelistrikan serta fasilitas penunjang lainnya.
 
Keuntungan Menjadi Tuan Rumah MXGP
Menjadi tuan rumah merupakan kesempatan untuk mencapai pasar internasional, karena digelar di belasan negara. Meliputi branding atau promosi negara penyelenggara, seperti untuk pariwisata, mendatangkan calon investor, dan lain-lain. Secara garis besar, dengan menjadi tuan rumah event sebesar MXGP, maka negara penyelenggara akan mendapat ruang expossure internasional yang sangat besar. Walaupun penyelenggaraan balapan di sebuah negara hanya satu kali dalam satu tahun.
MXGP merupakan olahraga (sport) yang dinamis, menumbuhkan adrenalin bukan saja pembalap tetapi juga penonton sebab arena cross yang sangat menantang, karena arena penuh dengan perbukitan serta indahnya pemandangan alam yang berdekatan dengan laut serta penuh dengan inovasi dan dapat menjadi gaya hidup sebagian orang. Hal ini akan mengundang banyak sport tourism baik secara lokal maupun internasional.
MXGP terdistribusi kepada ribuan mata dan telinga masyarakat global dan diliput oleh ratusan stasiun televisi. Hal ini menjadi ruang transformasi ide dan gagasan bagi masyarakat lokal untuk menampilkan kebudayaan, adat istiadat, kebiasaan lokal, dan beragam hal unik lainnya dari masyarakat Sumbawa.
Benefit lain ditawarkan oleh event MXGP kepada tuan rumah adalah kekuatan kampanye  mereka lewat saluran-saluran media lain, seperti Website, Twitter, Facebook, Instagram   dan Channel Youtube.
Ruang tumbuh bagi UMKM lokal, home industry, event budaya lokal dan serapan tenaga kerja baru.
Ruang tumbuh masyarakat Sumbawa untuk mengakselerasi kemajuan semua sektor dari sisi teknologi, inovasi produk dan hospitality. MXGP akan menjadi pendorong bagi masyarakat, untuk mau dan harus berubah. Mengingat Sumbawa sebagai salah satu pulau besar bagian dari provinsi NTB, namun sangat jauh berbeda dengan “modernisasi” yang ada di Pulau Lombok.

Keuntungan Masyarakat Lokal

MXGP akan menargetkan 50 ribu turis lokal dan 10 ribu wisatawan asing untuk datang ke Sumbawa. Menurut data pada NTB Satu Data (data.ntbprov.go.id), jumlah UMKM di Kabupaten Sumbawa sebanyak 1009 UMKM per tahun 2020. Dengan jumlah tersebut, apabila seorang wisatawan mengeluarkan dana sebesar Rp. 10.000 saja untuk UMKM, dikalkulasi dengan seluruh jumlah wisatawan yang datang, maka akan terjadi perputaran uang sebanyak Rp. 605.400.000.000,00 (enam ratus lima milyar, empat ratus juta rupiah). Kalkulasi ini belum termasuk dari peningkatan jumlah UMKM secara umum di tahun 2022 dan besaran pengeluaran dari masing-masing wisatawan.
Jumlah akomodasi pariwisata di Kabupaten Sumbawa sebanyak 900 kamar berupa hotel dan homestay. Di Kabupaten Sumbawa Barat sebanyak 200 kamar, Bima dan Dompu sekitar 500 kamar. Jika keseluruhan akomodasi tersebut digunakan selama 7 hari, dengan rata-rata Rp. 500.000/malam, maka akan ada perputaran uang sebesar Rp. 5.600.000.000 (lima milyar enam ratus juta). Berkaca dari MotoGP Mandalika, harga hotel meningkat sampai 2 kali lipat khusus untuk event tersebut. Sehingga, perputaran uang dari akomodasi diperkirakan dapat mencapai 11 Milyar.
Luas dan banyaknya lahan di Kabupaten Sumbawa, memungkinkan untuk dibangun Glamping dan Camping Ground untuk menampung para wisatawan. Hal ini memungkinkan pemerintah daerah maupun masyarakat lokal untuk mendapatkan keuntungan. Misalnya dalam 1 tenda dihargai Rp. 250.000/malam, dengan lama penggunaan 6 malam, dan jumlah tenda sebanyak 1000 unit, maka akan ada perputaran uang sekitar Rp. 1.500.000.000 (satu milyar lima ratus juta rupiah). Kisaran ini belum dijumlah kembali dengan jumlah tenda yang dipersiapkan oleh pemerintah daerah di lahan lainnya.
Benefit lainnya dapat diperoleh dari jasa transportasi (mobil, motor, becak dll), jasa antar makanan, jasa titip, laundry dan jasa-jasa lainnya.
Selanjutnya, yang tidak kalah pentingnya adalah jika event Internasional ini bisa event tahunan yang dapat terus dilaksanakan di Kabupaten Sumbawa sebagai akibat dari kesuksesan penyelenggaraan tahun 2022 akibat keramahan masyarakatnya, serta sikap egaliter masyarakat Sumbawa yang selalu memposisikan tamu sebagai raja maka Sumbawa akan dikenal di kancah dunia sehingga pada akhirnya akan meningkatkan investasi yang bermuara kepada pertumbuhan ekonomi di masa mendatang.
 
Tantangan MXGP

Salah satu tantangan penyelenggaraan event bergengsi sekelas MXGP ini adalah masalah waktu pelaksanaan yang terbatas, mengingat kemunculan ide penyelenggaraan MXGP di Kabupaten Sumbawa baru terdengar akhir tahun 2021 dan hal itu dibuktikan dengan adanya perubahan kalender event di awal tahun 2022 yang memunculkan nama Samota-Sumbawa-Indonesia sebagai salah satu lokasi penyelenggaraan MXGP 2022. Tentu ini akan meninggalkan beberapa tugas penting yang harus mendesak untuk dilakukan, yaitu: penjualan tiket, penyediaan sarana umum, dan penyelesaian track sepanjang 1,8 Km;
Media promosi dan branding MXGP 2022 belum dilaksanakan dengan maksimal, sehingga butuh kerja ekstra untuk menyelesaikan hal tersebut. Dalam ruang lingkup lokal seperti Sumbawa saja, sudahkah semua jajaran diperankan untuk membumikan informasi penyelenggaraan event ini hingga ke bawah secara maksimal ? sebab berkaca pada event Motor Cross bertaraf nasional di era akhir tahun 1980-an di lokasi yang disebut PPN Bukit Indah saat ini, animo masyarakat cukup tinggi sebab pra pelaksanaan event nasional tersebut, sudah diisi dengan kegiatan latihan pembalap-pembalap lokal saat itu yang berdampak pada pesan berantai yang massif yang kemudian menghadirkan penonton lokal yang tumpah ruah di arena balapan.
Sementara untuk MXGP 2022 di Samota ini, jangankan promosi atau branding secara massif, acara tambahan pun belum terdengar menghiasi pembicaraan di level bawah, setidaknya menjadi bahan pembicaraan berantai;
Agenda pendukung MXGP nampaknya belum maksimal: Pesona Samota, Pameran Hiu Paus dan agenda lokal lainnya;
Distribusi logistik MXGP belum final, karena hingga hari ini belum ada release resmi dari penyelenggara terkait alur logistik tersebut;
Akses transportasi yang masih belum memadai, dengan kondisi bandara yang pendek jalur lintasannya (hanya pesawat ATR), lebar badan jalan yang belum memadai maka jika berkaca dari event motoGP ataupun MXGP yg ada di kota lainnya, maka simulasi akses transportasi untuk mengurai ledakan pengunjung dan alih-alih menimbulkan masalah baru bagi Sumbawa, harus segera diselesaikan dan disegerakan solusinya; Jalur birokrasi yang komplek dan rumit membutuhkan terobosan untuk perhelatan akbar ini sehingga proses proses administratif tidak menjadi hambatan.
 
Pada akhirnya, semua ikhtiar atas terselenggaranya MXGP Samota 2022 akan berpulang kepada semangat kita menggapai aroma perubahan ke arah yang lebih baik di masa mendatang. Kesiapan semua pihak, bukan saja pemerintah namun juga masyarakat untuk memanfaat momentum besar ini sangat bergantung kepada sejauhmana pesan-pesan penting tentang semangat penyelenggaraan MXGP Samota 2022 merasuk ke relung hati masyarakat Sumbawa. Jika baik penyelenggaraan event ini maka akan membawa nama baik Kabupaten Sumbawa dan NTB ke kancah internasional namun jika buruk maka tamat sudah riwayat kita semua. Oleh sebab itu, mari bersatu padu dan bergandengan tangan merengkuh jalan sukses bagi kemajuan daerah dan kebangkitan ekonomi kita.
 
 
1.
Direktur Pusat Kajian Strategis dan Kebijakan Publik (PKSKP) UTS;
Staf Pengajar pada FEB-UTS;
2.
Direktur Riset dan Inovasi UTS;
Staf Pengajar pada FISIP-UTS
 
 

Spread the love

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0
error: Content is protected !!