SUMBAWA- Komisi IV DPRD Sumbawa meminta pemerintah sungguh-sungguh mempersiapkan seluruh infrastruktur sebelum pembelajaran tatap muka dimulai.
Tidak hanya menyiapkan tempat cuci tangan, masker, serta ketentuan Protokol kesehatan (Prokes) lainnya. Namun yang tidak kalah penting, pemerintah harus memastikan semua guru/tenaga pengajar sudah divaksin.
“Hasil hearing Komisi 4 dengan Dinas Dikbud membahas persiapan belajar tatap pada tahun ajaran baru. Dari pihak Dikbud sudah siap akan tetapi Komisi 4 meminta kepada Dikbud untuk mempersiapkan infrastruktur dengan baik. Tenaga pengajar atau guru harus sudah divaksin. Semua sekolah harus menyiapkan tempat mencuci tangan. Menyiapkan masker dan handsanitizer,” pinta Anggota Komisi IV DPRD Sumbawa Ahmadul Kusasi, S.H.
Terkait hal ini katanya, dalam rapat tersebut pihak pemerintah dalam hal ini Dinas Dikbud menyatakan kesiapannya.
“Ternyata pihak Dikbud siap dan insya Allah Komisi 4 akan turun ke sekolah sekolah, baik SD Maupun SMP untuk melihat kesungguhan semuanya. Hari ini saya turun ke SDN 1 dan SMPN 1 Lape. Ternyata semuanya sudah dipersiapkan. Termasuk jarak kursi di dalam ruangan,”ungkap politisi Golkar ini.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Sumbawa, H. Sahril, S.Pd. mengatakan belajar tatap muka untuk jenjang SD/SMP akan dimulai pertengahan Juli mendatang.
Menurutnya, kebijakan tatap muka merupakan kesepakatan bersama empat menteri. Yakni Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Menteri Agama (Kemenag), Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan Menteri Kesehatan (Menkes)
”Resmi dimulai tahun pelajaran 2021-2022, pertengahan Juli. Tatap muka tidak lagi mengenal zona (Hijau, kuning, merah),” tegas Kadis di ruang kerjanya, Senin (7/6/21).
Dalam pelaksanaannya, belajar tatap muka tetap mengacu kepada standar protokol kesehatan covid-19. Mulai dari memakai masker, jaga jarak, mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer.
Menurut Kadis, semua sekolah sudah siap dengan infrastruktur Prokes. Selain itu, sekolah di Sumbawa juga sudah punya pengalaman menerapkan belajar tatap mula dalam pandemi.
”Di sekolah sudah siap dengan infrastruktur penerapan Prokes. SOPnya sudah ada. Kita juga sudah punya pengalaman melaksanakan tatap muka,” terangnya.
Disebutkan, hampir semua guru sudah divaksin. Sudah 3000 lebih yang sudah vaksin, dan saat ini masih sedang berjalan.
Dalam pelaksanaan awal belajar tatap muka dilakukan uji coba selama dua bulan. Di samping itu, sekolah juga akan diberikan kebebasan memilih sistem tatap muka yang digunakan. Apakah sistem shif, on off, atau Dalam jaringan (Daring).
”Ada masa transisi, masa uji coba selama dua bulan. Tentu ada kekurangan sana-sini, itu nanti yang kita carikan solusinya,” demikian Sahril. (IM)
COMMENTS