SUMBAWA-Berbagai upaya terus dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk meningkatkan angka konsumsi ikan bagi masyarakat. Khususnya di Kabupaten Sumbawa.
Salah satu di antaranya menurut Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sumbawa Rahmat Hidayat, yakni melalui bantuan budidaya lele sistem bioflok.
Khusus tahun ini, Sumbawa menerima alokasi bantuan sebanyak 6 paket yang diperuntukkan bagi 6 kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) sasaran. Bantuan ini tidak lepas dari dorongan dua wakil rakyat dari Dapil Pulau Sumbawa yang kini duduk di Senayan yakni H. Muhammad Syafruddin dan H. Johan Rosihan. Kelompok sasaran dimaksud, yaitu Yayasan Universitas Samawa, Pokdakan Panas Buya Rip di Lopok, Ponpes At-Tanwir di Maronge, Yayasan Islahul Ummah Hamzanwadi di Lunyuk, Ponpes Darul Muttaqin di Empang, dan Yayasan Al Hidayah Suka Mulya di Labangka.
katanya, dalam 4 tahun terakhir bantuan bioflok lele telah dialokasikan untuk Kabupaten Sumbawa.
“belum lama ini , kami melakukan pendampingan tim verifikasi dari Balai Perikanan Budidaya Laut Lombok (BPBL) untuk melakukan pengecekan lokasi dan persyaratan administrasi kelompok sasaran. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan teknis antara lain kondisi lahan, status lahan, ketersediaan air, ketersediaan sumber listrik,” jelas Kabid Sarat prestasi ini.
Ke depan, ia berharap, Sumbawa terus mendapatkan alokasi paket Bioflok dari KKP.
“Sebab masyarakat begitu antusias menerima paket bantuan lele sistem bioflok. Karena selain mendapatkan pengetahuan baru tentang teknologi budidaya, juga dapat meningkatkan minat konsumsi ikan lele dan dapat menambah penghasilan kelompok dari usaha ini,” katanya. (IM)
COMMENTS