HomeKSB

Pemda KSB Gelar Kampanye Stop Stunting

Pemda KSB Gelar Kampanye Stop Stunting

Percepatan Penurunan Stunting, Wabup Minta Semua Perangkat Perkuat Sinergitas
Menko PMK Apresiasi Kinerja Pemkab Sumbawa Tangani Stunting
Sukses Tangani Stunting, Banggar DPRD Apresiasi Kinerja Pemda

SUMBAWA BARAT,intanmedia.com – Pemerintah Daerah (Pemda) Sumbawa Barat terus berupaya menurunkan angka stunting. Sejumlah program telah digulirkan. Terbaru mengelar kampanye Stop stunting. Kegiatan itu digelar memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60 dan Hari Lahir (Harla) Kabupaten Sumbawa Barat Ke-21 Tahun 2024, Rabu kemarin.
Pjs Bupati Sumbawa Barat Julmansyah mengungkapkan, langkah ini merupakan langkah maju dan tetap konsisten secara bersama-bersama para pihak dan masyarakat menurunkan angka stunting. Yang saat ini, berada tingkat pertama di Provinsi NTB berada diangka 7,37 persen.
Keberhasilan itu, sebagai pemacu terus menekan angka stunting hingga level terendah sesuai harapan pemerintah pusat.
Untuk mencapainya, terus menjaga tumbuh kembang anak, guna menyambut generasi emas 2045.
Untuk mendorong itu, sedini mungkin mempersiapkan anak dan generasi KSB. Agar tidak ada generasi kecemasan , disebabkan Pemda tidak mengurus stunting.
Dikatakan, beberapa tahun ke depan. Tahun 2030 mendatang akan terjadi penutupan tambang. Karenanya ini menjadi anugrah , keberadaan tambang menjadi kecerdasan bagi anak-anak KSB saat ini.
Karenanya untuk menghadapi generaai emas 2045 mendatang, terus mempersiapkan diri dan bersinergi dengan para pihak terlihat. Sebab katanya, stunting ini tidak disebabkan satu masalah dan tidak satu dua sektor saja, tetapi harus ada konfergesi antar berbagai sektor.
Pun bagi remaja perlu disasar. Karena lima hingga sepuluh tahun ke depan akan menjadi calon ibu. Perlu diberi pemahaman menjaga kesehatan dan kebersihan dalam keluarga dan lingkungan.
Sebelumnya, kepala Dikes Hj. Erna Idawati dalam laporannya menyebutkan, penyebab utama terjadinya stunting di KSB. Anemia. Penderitanya cukup tinggi. Ini menjadi catatan Pemda KSB, agar angka stunting tidak bertambah lagi. Bisa semakin ditekan hingga level terendah.
Memang kata dia angka stunting dari hasil survey Kesehatan Indonesia tahun 2023 lalu mencapai 10,5 persen.
Sebaliknya, berdasarkan hasil Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGM) tahun 2024 berada di angka 7,37 persen. Sebanyak 808 balita. Penyebab utama stunting disebabkan anemia mencapai 54,64 persen.
Di temat yang sama Chief Executive Officer Yayasan Care Peduli Abdul Wahib Situmorang mengungkapkan, banggan menjadi bagian pencapaian penurunan angka stunting di KSB. Ini tidak terlepas dari komitmen Pemda KSB. Dan terus mendukung Pemda KSB menurunkan angka stunting hingga mencapai nol persen. (IM)

Spread the love

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS:
error: Content is protected !!