HomePemerintahan

Wabup Minta TPPS Optimalkan Penurunan Stunting

Wabup Minta TPPS Optimalkan Penurunan Stunting

Hebat, Sejumlah Desa di Sumbawa Kini Berstatus Mandiri
Tak Lolos Administrasi P3K, Puluhan Tenaga Non ASN Mengadu ke Dewan
Wabup Optimalkan Pengentasan Stunting

SUMBAWA BARAT,intanmedia.com – Wakil Bupati Sumbawa Barat Fud Syaifuddin Tim Percepatan Penurunan Angka Stunting (TPPS) bekerja optimal menurunkan angka stunting. Itu disampaikan Wabup pada Rapat Koordinasi TPPS di Kecamatan Seteluk belum lama ini.
Dijelaskan Wabup, sejauh ini Pemda Sumbawa Barat memberikan dukungan optimal mendukung penurunan angka stunting. Meski demikian, apa yang telah dilakukan pemerintah, perlu ditingkatkan lebih ekstra lagi. Tentunya didukung para pihak terkait dan para orang tua menjaga kesehatan dan gizi dari sejak kehamilan hingga usia balita maupun anak-anal lima tahun. Kenapa ini penting. Sebab katanya, pekerjaan penurunan angka stunting terlihat seperti pekerjaan spele. Tetapi tidak gampang. Karena kata Wabup stunting sama dengan kasus orang miskin. Ketika mau habis, datang lagi. Karena itu Camat, Kepala Desa, Lurah paham dengan tugas dan fungsi upaya menurunkan angka stunting.
” Pekerjaan ini tidak sederhana, kondis di lapangan, lebih tinggi angka stunting baru daripada angka stunting yang ditangan,,’’ katanya
Dipaparkan Wabup bulan . Juni angka ibu hamil di KSB mencapai 1154, yang terkena anemia sebesar 108 atau kurang lebih 10 persen, ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) sebanyak 121 atau kurang lebih 10 persen Ibu hamil dengan kondisi seperti itu akan menyebabkan stunting pada anak.
Rata-rata katanya, terjadi pada ibu hamil akibat pernikahan usia dini. Terhadap hal tersebut dia mendorong dilakukan program nyata.
Salah satunya pembagian obat penambah darah bagi pelajar SMA/SMK yang ada di Kabupaten Sumbawa Barat.
Wabup menambahkan, berdasarkan data Agustus 2023 lalu, angka stunting di KSB turun secara normal menjadi 18,32 persen. Sementara yang kelebihan umur sebanysk 41 balita. Sedangkan bulan Februari 2024 angka stunting bisa ditekan 13,06 atau 110 balita.
Terhadap persoalan stunting baru, Wabup mengajak seluruh stakeholder mempersiapkan diri dengan mengetahui akar persoalannya, dengan menekan laju perkawinan, mencegah terjadinya seks bebas, memberikan penerangan kepada anak anak remaja tentang bagiaman pergaulan yang benar.
Untuk itu Dinas Dikbud, Camat, Kepala Desa/Lurah, Puskesmas agar turun ke bawah yang walaupun, angka stunting KSB berada pada angka 10,5 persen, paling rendah di NTB. Meski demikian tidak boleh lengah.
SementaraKepala Dinas DP2KBP3A Agus Purnawan, menyampaikan bahwa secara Nasional target prevalensi berada pada angka 14 persen. Dari hasil rapat ditingkat pusat, penerunan angka sebesar itu di rasa cukup berat.
Upaya yang dilakukan dalam waktu dekat, melakukan penguatan fungsi kinerja Tim Percepatan Penurunan Stunting di Desa dan Kelurahan. (IM)

Spread the love

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS:
error: Content is protected !!