HomeKSB

Wabup jadi Narasumber Penanganan Stunting

Wabup jadi Narasumber  Penanganan Stunting

Dua Dekade KSB Berdiri Capai Pembangunan Secara Mandiri
Tolong Buka Pangkalan LPG Subsidi di Talonang Baru
Bupati KSB: Melalui Maulid Nabi Terus Perkuat Keimanan

SUMBAWA BARAT,intanmedia.com – Wakil Bupati Sumbawa Barat Fud Syaifuddin bagi pengalaman penangan dan penurunan angka stunting Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi dan Kabupaten/Kato lain seluruh Indonesia menjadi narasumber kegiatan Temu Kerja Tim Percepatan Penurunan Stunting, dalam rangka peningkatan koordinasi dan kapasitas kelembagaan percepatan penurunan angka stunting.
Kegiatan itu, rangkaian kegiatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 di Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah.
Dalam kesempatan tersebut wabup sekaligus Ketu Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Sumbawa Barat menjelaskan, penanganan stunting di KSB, telah dilaksanakan sejak awal pemerintahan periode pertama pemerintahannya bersama Bupati H.W Musyafirin Wakil Bupati Fud Syaifuddin hingga periode kedua penanganannya terus ditingkatkan. Penanganan stunting diwujudkan dalam 100 hari kerja pertama periode pertama tahun 2016 lalu. Yang diwujudkan melalui program program jambanisasi. Dasarnya, salah satu menyebabkan stunting adalah penyakit yang berbasis lingkungan.
Pembuatan jamban digerakkan melalui Perda (Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR). Terbangun jamban keluarga sebanyak 6212 jamban. Melalui kebijakan itu KSB satu – satunya di Provinsi NTB masuk kategori bebas buang air besar sembarangan. Dan satu – satunya Kabupaten/Kota di Indonesia tuntas 5 pilar STBM.

Untuk menggerakkan Perda PDPGR tidak semata-semata dilakukan oleh pemerintah sendiri. Melainkan pelibatan masyarakat. di KSB dikenal Agen Gotong Royong (AGR) yang menggerakkan sebanyak 228 Posyandu yang tersebar di 56 Desa. AGR memastikan agar anak – anak mendapat gizi yang maksimal. Para AGR melakukan jemput bola diberikan makanan tambahan bagi bayi dan asupan gizi bagi ibu hamil serta ibu menyusui.

Dengan demikian pemerintah dituntut untuk melahirkan kebijakan strategis penanganan kemiskinan. Dan selama dua periode pemerintahan bersama Bupati H. W Musyafirin sejumlah kebijakan penanganan masalah kemiskinan sudah digirkan. Pun kebijakan lain penanganan stunting.

Sebab masalah kemiskinan, bukan hanya masalah kemiskinan. Namun pola hidup bersih, kebersihan lingkungan perlu dijaga dan dilaksanakan seluruh lapisan masyarakat. (IM)

Spread the love

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0
error: Content is protected !!