SUMBAWA- Pondok Modern Al-Hikmah Utan, yang terletak di Dusun Bina Marga Desa Stowe Brang Kecataman Utan, kembali mewisudai santri dan santriwati. Kali ini, Minggu, (26/5). Sebanyak 15 Santri kelas akhir yang terdiri dari 7 Santri dan 8 Santriwati. Wisuda ini merupakan wisuda ke 11 sejak Pondok ini berdiri.
Ikut hadir pada acara tersebut, Pimpinan Pondok Pesantren Dea Malela Prof.DR.Din Syamsuddin, Kepala Kemenag Kabupaten Sumbawa, Seluruh pimpinan Pesantren Sumbawa, Muspika Kecamatan Utan, Pimpinan Ormas NU, Muhammadyah serta Wali Santri.
Pimpinan Pondok Al Hikmah Dea Guru Ustad Syihabuddin Muhammad mengucapkan terimakasih kepada wali santri yang telah memberinya kepercayaan dalam mendidik anak anak mereka sampai akhir masa pendidikan.
Pondok pesantren sebenarnya, lanjut Ustadz Syihab bukan hanya tanggung jawab pimpinan tapi tanggung jawab semua pihak termasuk wali santri masyarakat dan khususnya pemerintah apalagi pondok ini sudah diwakafkan dari awal berdirinya. Artinya pondok ini milik ummat.
“Mendirikan sebuah lembaga seperti pondok tidaklah gampang. Dan mempertahankan ternyata tidak lebih mudah dari mendirikan, kerja sama setiap pihak sangat dibutuhkan,” kata Ustad Syihab.
Kepada para santri yang diwisuda diingatkan bahwa wisuda ini bukan akhir dari segalanya. Tapi justru awal dari perjuang berikutnya. Tidak ada kata kendor dalam menuntut ilmu.
Begitu pentingnya ilmu, keberhasilan setiap pekerjaan manusia sangat ditentukan sejau mana memiliki ilmu.
“Memiliki ilmu itu hukumnya wajib, sehingga kepada semua santri khususnya alumni tahun ini agar menjaga diri tetap berjiwa pesantren apapun nanti pekerjaan yang ditekuninya dimasyarakat. Dan yang paling penting saat ini adalah masamu belajar maka gunakan masa ini untuk belajar untuk nanti diamalkan dimasa yang akan datang,” tegas Ustad Syihab.
Sementara itu, Prof.Din Syamsuddin dalam sambutannya mengatakan bahwa beliau punya darah Utan dari garis keturunan ibundanya dan pendiri pondok modern Al hikmah adalah bagian dari keluarga besarnya.
“Utan pada zaman dahulu adalah gudang ulama di tanah samawa indikasinya, tiga orang lebe dalam ( penasehat agama kerajaan berasal dari utan) yakni Dea imam H sirajuddin, Dea imam H Hasbullah dan Dea imam H Nurdin,” kata Prof.Din.
Prof Din berharap ke depan Pondok modern Al hikmah ini menjadi tempat menyiapkan para kader ulama dalam rangka mengembalikan kejayaan Utan dimasa lapau.
Selanjutnya Prof. Din Mengajak masyarakat khususnya wali santri untuk mendukung kemajuan pendidikan di pondok modern Al hikmah, karena pondok ini milik seluruh umat. Di sisi lain Prof.Din merasa miliki tanggung jawab moral untuk mengembangkan dan memajukan pondok Al hikmah.
“Insya Allah saya siap membekingi program Al Hikmah kedepan, dengan memberi beasiswa kepada santri yang berprestasi untuk melanjutkan study ke Perguruan Muhammadyah atau ke Universitas Darussalam Gontor Ponorogo,” kata Prof.Din.
Kepada Santri, Prof.Din berharap agar tidak berhenti belajar selagi punya kemampuan dan belajar ilmu sampai akhir hayat. Kepada Orang tua dihimbau agar tidak menikahkan anaknya terlebih dahulu sebelum menjadi sarjana. (IM)
COMMENTS