SUMBAWA BARAT, intanmedia.com, Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat, terus berupaya menangani dan mengurangi resiko ancaman banjir. Terutama dipemukiman warga yang berada di sekitar sungai semua wilayah di daerah tersebut.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (DPUPR) melalui Teknik Pengairan Ahli Muda Bidang Sumberdaya Air Karimuddin menjelaskan, sejak beberapa tahun terakhir ini Pemda Sumbawa Barat berupaya mengurangi tingkat ancaman banjir. Dengan membangun pengaman tebing sungai sekitar permukiman warga di semua wilayah. Pada APBD tahun anggaran 2022, membangunan pengaman tebing bronjong 23 titik. Lokasinya tersebar di semua wilayah atau delapan kecamatan yang ada di daerah tersebut. Pengerjaan ditargetkan tuntas 100 persen bulan Oktober mendatang. Yakni sebelum puncak musim penghujan. Selain pembangunan bronjong, penanganan lain untuk mengurangi ancaman banjir, dilakukan normalisasi sungai. Yaitu pengerukan sedimentasi dan pembangunan takut empat titik. Yaitu, Kecamatan Sekongkang dua titik, Kecamatan Seteluk dan Kecamatan Jereweh.
Dikatakan, penanganan ancaman banjir di semua lokasi yang ditangani tahun anggaran 2022 merupakan usulan warga melalui Musrenbang. Setelah dilakukan kajian tehnis, disepakati perlu pengerjaan dan penanganan segera sebelum puncak musim penghujan tahun ini.
Sebab katanya, sesuai hasil kajian secara tehnis, ancaman terjadinya langsor tebing sekitar pemukiman warga yang berada di sekitar sungai masih cukup tinggi. Terbesar ancaman terjadinya longsor disebabkan air hujan. Kondisi itu, perlu di tangani segera dengan membangun pengaman tebing atau bronjong.
Selain mengurangi resiko ancaman banjir, DPUPR juga menangani peningkatan dan pembangunan sekitar 20 titik irigasi persawahan. Lokasinya tersebar di semua kecamatan.
”Kalau tidak ditangani segera akan menganggu pemukiman warga sekitar bantaran sungai, pemakaman dan areal persawahan”, katanya.
Penanganan fasilitas publik yang dipacu selama ini, sesuai dengan komitmen dan janji politik Bupati Sumbawa Barat yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Menengah Daerah (RPJMD). Saat ini pembangunan dan penanganan pengaman tebing serta pembagunan jaringan irigasi persawahan ditargetkan tingkat kemantapan hingga berakhir masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati dua periode ini.
Saat ini katanya, progres pengerjaan fisik mencapai sekitar 29 persen. Realisasi anggaran yang bersumber dari APBD dan Dana Alokasi Khusus (DAK) mencapai sekitar 10 persen. Saat ini sekitar lima paket pengerjaan irigasi persawahan rampung 100 persen dikerjakan ”Kita optimis pengerjaan fisik selesai sesuai target bulan Oktober mendatang, ” tutupnya. (IM/**)
COMMENTS