SUMBAWA (29 Oktober 2025)— Pemerintah Kabupaten Sumbawa mulai menata ulang arah pembangunan desa, bukan hanya lewat proyek, tapi juga lewat pengelolaan aset dan pelestarian lingkungan.
Langkah itu terlihat saat Bupati Sumbawa H. Syarafuddin Jarot menyerahkan puluhan aset milik daerah kepada pemerintah desa dalam acara penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah (NPH) dan Berita Acara Serah Terima (BAST) di Aula Kantor Bupati, Rabu (29/10).
Total ada 48 bidang tanah, 198 unit bangunan, dan 403 ruas jalan lingkungan yang diserahkan kepada 128 desa dari 22 kecamatan. Penyerahan ini menjadi tindak lanjut atas temuan BPK RI, yang meminta agar sejumlah aset diserahkan ke desa karena sudah menjadi bagian dari tanggung jawab mereka.
Bupati Jarot menilai langkah ini bukan hanya soal administrasi.
“Ini soal tanggung jawab moral. Aset-aset itu harus hidup, dikelola, dan memberi manfaat langsung untuk masyarakat,” katanya.
Menurutnya, desa kini memegang peran penting sebagai ujung tombak pembangunan. Karena itu, setiap aset harus dimanfaatkan untuk memperkuat pelayanan publik dan mendorong kemandirian ekonomi warga.
Namun, penyerahan aset bukan satu-satunya sorotan dalam acara tersebut. Jarot juga menyinggung sejumlah program unggulan yang sedang digarap Pemkab Sumbawa, mulai dari pembangunan infrastruktur hingga gerakan pelestarian lingkungan.
Dalam delapan bulan terakhir, empat menteri dan Panglima TNI datang ke Sumbawa.
“Menteri Pertanian, Menteri Pertahanan, Menteri Kesehatan, dan Menteri PU sudah melihat langsung kondisi kita. Bahkan Pak Menteri PU turun pakai helikopter ke wilayah selatan. Insya Allah, jalan di sana segera diperbaiki,” ujarnya disambut tepuk tangan peserta.
Selain urusan jalan dan pertanian, Bupati Jarot kini gencar mendorong program “Sumbawa Hijau dan Lestari”. Program ini menggabungkan aspek ekonomi dan lingkungan melalui penanaman kemiri dan kopi di dataran tinggi serta sengon laut di dataran rendah.
Tak berhenti di situ, ia juga menggagas gerakan “1 ASN 1 Pohon” dan “1 Siswa 1 Pohon” untuk menumbuhkan kesadaran menjaga bumi sejak dini.
“Kalau setiap orang menanam satu pohon, kita bisa bayangkan betapa hijaunya Sumbawa lima tahun ke depan,” ujarnya optimistis.
Bupati pun menutup sambutannya dengan pesan sederhana tapi tegas.
“Aset ini bukan simbol serah terima saja. Jadikan ia alat untuk menggerakkan desa, menumbuhkan ekonomi, dan menjaga alam kita,” tegasnya. (IM)


COMMENTS