SUMBAWA (22 Mei 2025 ) – Pemerintah Kabupaten Sumbawa melalui Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam menggelar rapat koordinasi untuk membahas penyelesaian permasalahan distribusi Liquefied Petroleum Gas (LPG) di Desa Baru, Kecamatan Alas.
Rapat yang berlangsung di Sumbawa Besar ini dihadiri oleh Kepala Desa Baru, perwakilan dari Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag), serta Ketua HISWANA MIGAS Kabupaten Sumbawa. Rapat dipimpin langsung oleh Kepala Bagian Perekonomian dan SDA, H. Khaeruddin, SE., M.Si.
Dalam arahannya, H. Khaeruddin menekankan pentingnya penyaluran LPG bersubsidi yang tepat sasaran sesuai regulasi. Ia menyampaikan bahwa kelangkaan dan distribusi yang tidak merata harus segera ditangani melalui koordinasi lintas sektor.
“Kami mengingatkan bahwa distribusi LPG harus berjalan sesuai aturan agar masyarakat tidak dirugikan. Semua pihak, mulai dari pemerintah desa, agen, hingga sub-penyalur harus bertanggung jawab menjaga ketertiban distribusi,” tegasnya.
Selain itu, ia juga mendorong penguatan sistem pengawasan di tingkat desa serta pelibatan masyarakat dalam menyampaikan keluhan atau laporan terkait penyimpangan distribusi.
Rapat ini menghasilkan sejumlah langkah konkret sebagai tindak lanjut, di antaranya:
Evaluasi berkala kuota dan distribusi LPG di tingkat desa.
Peningkatan sosialisasi kepada masyarakat mengenai perbedaan LPG bersubsidi dan non-subsidi.
Peninjauan ulang mekanisme penyaluran agar LPG 3 Kg digunakan sesuai peruntukannya, yakni oleh rumah tangga miskin dan pelaku usaha mikro.
Tujuan kegiatan ini adalah menjembatani permasalahan distribusi LPG dan mencari solusi terintegrasi agar penyaluran tepat sasaran, khususnya di Desa Baru dan wilayah Kecamatan Alas.
Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Sumbawa berharap dapat meningkatkan keteraturan distribusi LPG di lapangan, memberikan rasa keadilan bagi warga penerima subsidi, serta menumbuhkan kepercayaan publik terhadap kinerja pemerintah daerah.
“Ini adalah bentuk nyata kehadiran pemerintah dalam menjamin keterjangkauan energi rumah tangga. Stabilitas pasokan LPG bersubsidi adalah bagian dari pelayanan dasar yang harus terus kami jaga,” tutup H. Khaeruddin. (IM)
COMMENTS