SUMBAWA – Perumahan menjadi salah satu indikator penting dalam menilai kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan data terbaru yang disajikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sumbawa, dapat dilihat bahwa kondisi perumahan di daerah ini menunjukkan tren yang positif, dengan mayoritas penduduk memiliki rumah sendiri serta fasilitas sanitasi yang layak.
Sebanyak 93,11% penduduk Kabupaten Sumbawa tinggal di rumah yang mereka miliki. Angka ini menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat Sumbawa tidak bergantung pada sistem sewa atau kontrak, yang menjadi indikasi kuat terhadap ketahanan ekonomi keluarga. Kepemilikan rumah yang tinggi mencerminkan tingkat kesejahteraan yang cukup baik di kalangan masyarakat.
Selain itu, kondisi sanitasi di Kabupaten Sumbawa juga cukup baik. Sekitar 90,01% rumah tangga memiliki fasilitas buang air besar (BAB) sendiri, menunjukkan bahwa sebagian besar rumah tangga di daerah ini telah memiliki akses ke sanitasi yang layak. 98,64% rumah tangga menggunakan kloset leher angsa, sistem sanitasi yang lebih higienis dibandingkan dengan metode tradisional, sementara 96,22% rumah sudah menggunakan tangki septik atau Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk pengelolaan limbah domestik, yang berperan penting dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Dari segi kualitas bangunan, mayoritas rumah di Kabupaten Sumbawa juga memenuhi standar kenyamanan. Sekitar 93,69% rumah menggunakan atap dari bahan yang tahan lama seperti beton, genteng, atau seng. Sementara itu, 89,17% rumah memiliki dinding dari bahan bangunan yang sesuai dengan kondisi ekonomi setempat, seperti tembok plesteran atau anyaman bambu. Tak kalah penting, 98,79% rumah menggunakan lantai berkualitas seperti marmer, granit, keramik, atau semen, menjadikan hunian lebih nyaman dan tahan lama.
Secara keseluruhan, kondisi perumahan di Kabupaten Sumbawa menunjukkan perkembangan yang positif. Namun, masih ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pemerintah daerah perlu meningkatkan akses rumah layak huni bagi masyarakat berpendapatan rendah, terutama dengan penggunaan bahan bangunan yang lebih tahan lama dan aman. Selain itu, program sanitasi dan IPAL perlu diperluas agar lebih banyak masyarakat yang memiliki akses terhadap pembuangan limbah yang aman dan higienis. (IM)
COMMENTS