MATARAM- OLAT Maras Institute merilis hasil survei mengenai keadaan sosial dan politik, khususnya terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada tahun 2024. Survei ini dilakukan pada 8 hingga 12 November 2024, dengan melibatkan 912 responden yang memiliki hak pilih, berusia 17 tahun ke atas, atau sudah menikah.
Survei ini menggunakan metode Multistage Random Sampling, dengan distribusi sampel yang proporsional di setiap kabupaten/kota di Provinsi NTB. Dalam rangka memastikan kualitas data, 30% dari responden dipanggil kembali untuk verifikasi. Margin of error untuk survei ini diperkirakan sekitar +/- 3,3%.
Survei ini mencatat keberagaman dalam latar belakang responden. Sebagian besar berasal dari Lombok Timur (25,2%), Lombok Tengah (21,2%), dan Lombok Barat (11,6%). Secara pendidikan, sekitar 26,2% responden memiliki pendidikan terakhir setingkat SD atau sederajat, sementara 29,6% memiliki latar belakang pendidikan SMP, dan 31,9% berpendidikan SMA. Dalam hal pekerjaan, mayoritas responden berprofesi sebagai petani (26,3%), diikuti oleh ibu rumah tangga (19,7%) dan wiraswasta (12,6%).
Survei ini juga mengukur elektabilitas calon gubernur dan wakil gubernur untuk periode 2024-2029. Dari hasil yang diperoleh, pasangan calon Zul Suhaili – Uhel memperoleh angka tertinggi dengan 40,7%, diikuti oleh pasangan Lalu M Iqbal – Indah dengan 33,8% dan Rohmi – Firin dengan 23,5%. Sementara sebanyak 2% responden menyatakan belum bersikap.
Survei juga menanyakan partisipasi masyarakat dalam menonton debat kedua calon gubernur dan wakil gubernur yang diselenggarakan pada 8 November 2024. Hanya 30,2% responden yang mengaku menonton debat, sementara 69,8% tidak menontonnya. Dari mereka yang menonton, Zul – Uhel dinilai memiliki performa terbaik, dengan 44,9% memilih pasangan ini, disusul oleh Iqbal – Dinda (34,8%) dan Rohmi – Firin (20,3%).
Hasil survei ini menunjukkan dinamika politik yang menarik. Meskipun Zul Suhaili – Uhel unggul dalam elektabilitas, perolehan suara pasangan lainnya, seperti Iqbal – Dinda, menunjukkan persaingan yang ketat. Selain itu, meskipun debat publik diikuti oleh sebagian kecil masyarakat, mayoritas memilih pasangan Zul – Uhel sebagai yang paling baik dalam memaparkan program kerja mereka. (IM)
COMMENTS