SUMBAWA (19 Oktober 2025)– Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Ir. Dody Hanggodo, M.PE melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (19/10/2025). Ia didampingi Gubernur NTB Dr. H. Lalu Muhammad Iqbal, Bupati Sumbawa Ir. H. Syarafuddin Jarot, MP, dan Wakil Bupati Drs. H. Mohamad Ansori.
Dalam kunjungannya, Menteri Dody meninjau sejumlah infrastruktur strategis seperti Bendungan Beringin Sila, beberapa ruas jalan yang rusak, serta lokasi rencana pembangunan Bendungan Kerekeh di Kecamatan Unter Iwes.
Ia menyebutkan, dari lima usulan ruas jalan prioritas yang diajukan Pemkab Sumbawa, tiga di antaranya akan segera direalisasikan. Dua lainnya masih dalam proses evaluasi teknis oleh tim Kementerian PUPR. Perbaikan jalan ini dinilai mendesak karena selama ini menjadi jalur vital masyarakat di wilayah selatan.
Selain itu, Menteri juga meninjau langsung Bendungan Beringin Sila yang telah beroperasi di Kecamatan Utan. Bendungan ini melayani irigasi seluas 3.500 hektare, serta memasok air baku hingga 76 liter per detik untuk masyarakat di Kecamatan Utan dan Buer. Bendungan ini juga menghasilkan listrik mikrohidro sebesar 1,4 MW dan mampu mereduksi banjir hingga 85 meter kubik per detik. Secara pertanian, keberadaan bendungan ini meningkatkan indeks pertanaman dari 130% menjadi 280%, memungkinkan petani menanam tiga kali setahun.
Namun, Dody mengingatkan pentingnya menjaga kawasan sekitar bendungan agar tetap berfungsi optimal. Ia menyoroti aktivitas warga yang menanam jagung di lereng bukit sekitar bendungan karena berisiko menyebabkan longsor dan mempercepat sedimentasi. Ia menegaskan daerah resapan harus dijaga agar tidak merusak daya tampung bendungan.
Gubernur NTB juga menegaskan pentingnya pengawasan tata lahan di wilayah tangkapan air. Sementara itu, Bupati Sumbawa menyatakan komitmen untuk menertibkan aktivitas pertanian yang berpotensi merusak kawasan hulu bendungan dengan melibatkan aparat desa dan masyarakat.
Terkait rencana pembangunan Bendungan Kerekeh, Menteri PU memastikan proyek ini menjadi salah satu prioritas nasional yang sedang dikaji oleh tim sumber daya air Kementerian PUPR. Bendungan tersebut dirancang untuk memperkuat penyediaan air irigasi dan air baku di wilayah tengah Sumbawa serta mengendalikan banjir di sepanjang aliran Sungai Kerekeh.
Dody menegaskan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memastikan kesiapan teknis dan sosial sebelum pembangunan dimulai. Ia juga menambahkan bahwa penguatan infrastruktur bendungan akan disertai dengan pengelolaan daerah tangkapan air, rehabilitasi jaringan irigasi, dan pengendalian sedimentasi. (IM)
COMMENTS