SUMBAWA- PKB Sumbawa kian diminati. Itu dibuktikan dengan 9 bacakada yang telah mendaftar secara online. Ini sekaligus menjadikan PKB sebagai partai dengan pendaftar Bacakada terbanyak.
Dari 9 figur dimaksud, baru satu Paslon dan satu figur yang mengembalikan formulir pendaftaran, yakni DETA dan Sudirman, S.IP.
PKB menerima DETA dan Sudirman, S.IP. Sumbawa di hari yang sama, Selasa (14/5/24). DETA pendaftar pertama, setelahnya Sudirman.
Mantan Ketua KPU Sumbawa sekaligus pengusaha minyak ini mendaftar di PKB dengan tagline Sumbawa Maju dan Bersinar.
Sudir beserta rombongan diterima langsung Ketua DPC PKB H. Ilham Mustami beserta jajaran.
“Selamat datang kepada Sudirman, S.IP. beliau ini adalah orang pertama yang mendaftar secara online dan pertama menandatangani formulir. Mudahan semangat ini tetap terjaga untuk mengikuti tahapan berikutnya,” kata H. Ilham dalam sambutannya.
Ia berharap Sudirman dapat memberikan kejutan di Pilkada Sumbawa.
“Insya Allah kedatangan kami untuk memastikan ikhtiar politik, kami datang bukan hanya simbol, tapi berkomitmen untuk bersama PKB. Apakah nanti menjadi calon bupati atau wakil bupati, kami tetap bersama PKB,” kata Sudir dalam sambutannya.
Dalam penyampaiannya, sebagai mantan aktivis ia mengungkapkan kesedihannnya melihat kondisi Sumbawa saat ini. Tingkat kepuasan masyarakat rendah terhadap pemerintah. Karenananya ia berkomitmen untuk memberikan warna bagi pembangunan Sumbawa ke depannya.
Sumbawa katanya begitu strategis. Memiliki banyak potensi untuk untuk meningkatkan kapasitas ekonomi masyarakat. Sehingga butuh pemimpin yang memiliki kemampuan, kemauan dan inovasi.
“Sumbawa punya tambang, pertanian, bentangan pantai dan banyak potensi lagi. Jika ini dimaksimalkan maka kesejahteraan masyarakat bisa tercapai,” ujarnya.
Menurutnya ekonomi bisa berkembang, jika ada inovasi dan kreativitas SDM. Karenanya ia ingin menawarkan 4 kriteria kepemimpinan yang harus ada pada figur bacakada.
Pertama bacakada harus memiliki inovasi dan kreativitas. Dengan ini maka pemimpin akan bisa berbuat yang berbeda.
Kedua pemimpin harus menjadi figur inspiratif. Harus mampu membangkitkan harapan masyarakat. Jangan sampai pilkada ini belum mampu memberikan harapan kepada masyarakat. Jangan sampai hanya menjadi pemadam bagi emosi masyarakat.
Ketiga, Pemerintah harus antisipatif. ” Betul ekonomi itu hukum pasar, tapi dengan kewenangan pemerintah bisa intervensi pasar. Kita undang mereka bahwa jagung bisa dibeli dengan harga layak. Jika anjlok maka apbd menjadi penjamin, dibeli dengan apbd. Jika sudah naik, maka apbd akan mendapatkan keuntungan” jelasnya .
Terakhir, figur harus bisa membangun partisipasi publik.
“Inilah konsep kepemimpinan yang kami tawarkan. Kami yakin kepada PKB, insya Allah ini akan bisa ditelurkan oleh bakal calon yang lahir dari rahim PKB,” pungkasnya. (IM)
COMMENTS