SUMBAWA- Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Sumbawa, sepanjang tahun 2021 telah bekerja keras menghalau peredaran narkoba.
Melalui fungsi pencegahan, BNNK Sumbawa, telah memberikan informasi dan edukasi kepada 2.500 siswa. Kemudian menyasar 194 ASN di lingkungan Pemkab Sumbawa dan 653 masyarakat umum. Sehingga total ada 3.347 sasaran informasi dan edukasi yang terlaksana melalui 9 kegiatan sepanjang 2021.
Masih melalui fungsi pencegahan, BNNK Sumbawa juga telah melaksanakan beberapa kegiatan tes urine. Rinciannya, satu kali di lingkungan pendidikan, kemudian di lingkungan pemerintahan dengan menyasar 257 orang. Lingkungan swasta 333 orang, kemudian lingkungan masyarakat menyasar 26 orang. Sehingga total ada 661 orang yang terlayani.
“Terakhir, kegiatan tes urine dilakukan di DPRD Sumbawa. Meliputi anggota DPRD berikut tenaga kesekretariatan. Alhamdulillah, hasilnya tidak ada yang terpapar narkoba,” Demikian disampaikan Kepala BNNK Sumbawa Fery Prianti, S.Sos. M.M. dalam jumpa pers yang digelar Selasa (14/12) di kantor setempat.
Fery melanjutkan, dalam upaya pencegahan dimaksud, BNNK Sumbawa juga telah menjalankan serangkaikan program. Misalnya dengan merekrut sejumlah lembaga untuk dijadikan penggiat. Mereka yang direkrut ini bertugas untuk menyampaikan informasi tentang Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) kepada masyarakat, kepada instansinya masing-masing, lingkungan pemerintahan, pendidikan hingga masyarakat umum.
“Pada instansi pemerintahan terdapat 25 penggiat yang tersebar di 25 OPD. Pada lingkungan swasta ada 26 orang penggiat dan masing-masing 0rang penggiat di lingkungan pendidikan dan masyarakat. Sehingga total jumlah penggiat yang ada di Kabupaten Sumbawa sebanyak 111 orang,”sebut Fery.
Dukungan datang dari Pemda untuk memperkuat upaya P4GN BNNK Sumbawa. Bupati melalui Perbupnya telah mengkonkretkan dukungan agar setiap OPD mempunyai anggaran P4GN. Sehingga nantinya, minimal OPD bisa melaksanakan tes urine.
“Karena jujur,kami menyadari kekurangan kami di BNNK. Dari segi SDM masih sangat kurang. ASN hanya 9 orang. Kemudian didukung oleh pegawai pemerintah non pegawai negeri sebanyak 21 orang.Kami juga mempunyai wilayah sama dengan Polres, apakah mungkin dengan keterbatasan ini bisa tercapai apa yang kita harapkan?. Minimal menurunkan angka prevalensi peredaran narkoba. Karena Sumbawa, masih darurat narkoba. Bahkan di beberapa tempat secara terang-terangan menjual narkoba,” Katanya melanjutkan.
Selain program tersebut menurutnya, juga ada program nasional yang terlaksana. Yakni program Ketahanan Keluarga dan Remaja Teman Sebaya. Melalui program ini, BNNK fokus pada keluarga. Karena dasar munculnya masalah adalah di keluarga. Kemudian lingkungan teman sebaya.
Berikutnya, melalui fungsi pemberantasan. Karena BNNK Sumbawa belum punya tim, sehingga sifatnya hanya mendukung atau membackup atau berkoordinasi dengan pihak Polres Sumbawa.
“BNNK Sumbawa memiliki informasi atau jaringan intelejen apabila ada peredaran, BNNK akan menginformasikan ke provinsi, kemudian ada beberapa yang dikoordinasikan dengan Polres, bila infonya sudah A1,” ungkapnya.
Disebutkan, selama tahun 2021, ada peningkatan kasus penyalahgunaan narkoba. Data dari Polres Sumbawa, Tahun 2020 ada 46 kasus dan 48 kasus pada 2021. Ada kenaikan 4,3 persen.Kasus tersebut didominasi oleh sabu, ekstasi 58 butir, kemudian ganja hampir setengah kilogram.
Lalu melalui fungsi rehabilitasi, untuk assesmen medis sebanyak 29 orang. Dari jumlah tersebut, hanya 26 yang bisa dijadikan klien. Dari total 26 pasien (Rehabilitasi-Red) tersebut, 25 orang sembuh (pulih), 1 orang On going. Dari 25 orang sembuh tersebut, 21 di antaranya pulih produktif. Artinya mereka bisa bergabung kembali dalam kegiatan sosial masyarakat serta sudah mendapatkan pekerjaan. Sementara 4 orang dinyatakan pulih tidak produktif. (IM)
COMMENTS