HomeEkbis

Pinjam KUR di BRI, Proses Mudah, Petani Sukses

Pinjam KUR di BRI, Proses Mudah, Petani Sukses

BRI Sumbawa Gelar Pasar Ramadhan, Belanja Mudah & Murah
BRI Sumbawa Buka Pasar Ramadhan, Belanja Tidak Perlu Pakai Uang Tunai
Panen Hadiah Simpedes, BRI Kembali Bagikan Total Ratusan Juta ke Nasabah

Kredit Usaha Rakyat (KUR) tampaknya benar-benar menjadi salah satu tumpuan hidup bagi masyarakat yang mau berusaha dan bekerja keras.

Zulkarnain-Sumbawa

Tidak ada yang tidak bisa dilakukan apabila kita mau berusaha. Begitulah prinsip yang dianut para nasabah KUR binaan BRI di wilayah Kecamatan Empang dan Tarano.

Abdul Salim adalah salah satunya. Petani Jagung asal Lamenta ini bahkan mengaku sudah belasan tahun menjadi nasabah KUR BRI Unit Empang. Dari awalnya petani yang hanya mengandalkan hasil panennya untuk mecukupi kebutuhan sehari-hari, kini anggota Kelompok Tani Sampar Monte Lamenta ini menjadi petani yang cukup sukses. Dengan dipercayanya oleh pihak BRI diberikan pinjaman KUR, dia kini bisa memanfaatka hasil panen jagungnya untuk berbagai kebutuhan pendukung keluarga lainnya. Bahkan sebagian hasilnya sudah bisa untuk menambah saldo tabungannya di bank. Pasalnya, dengan nilai pinjaman KUR yang terus bisa ditingkatkan setiap pengajuan berkasnya, area pertaniannya yang luas miliknya kini bisa digarap semuanya. Modalnya tersedia melalui KUR BRI Unit Empang. Terakhir dia dipercaya bank untuk mengelolah dana KUR senilai Rp 30 juta.

“Alhamdulillah, untuk padi sudah pemupukan. Untuk Jagung kini dalam persiapan,” katanya penuh optimis kepada wartawan Jumat (24/12).

Pelayanan prima yang diberikan BRI Unit Empang membuatnya tidak mau berpaling. Dia memastikan akan selalu menjaga kepercayaan pihak bank kepadanya.

“Tidak ada yang sulit. Pihak BRI di Unit Empang benar-benar tulus dan luar biasa. Di luar jam kerja pun kami tetap dilayani,” katanya.

Bahkan Abdul Salim mengaku salut dengan pembinaan yang selalu diberikan pihak bank. Termasuk selalu menguatkan petani agar dana yang dipinjam tidak digunakan untuk membeli kebutuhan lain di luar kebutuhan pertanian. Ilmu manajemen pengelolaan keuangan juga diturunkan ke petani.

“Kita tetap diingatkan, misalnya setelah dana KUR cair, kami diingatkan untuk segera membeli kebutuhan untuk persiapan lahan. Termasuk pupuk. Ini sangat membantu. Karena kita kadang kadang bisa saja lalai. Setelah menerima uang justru digunakan untuk yang lain. Kalau masalah dimana kami harus beli pupuk, bibit hingga pestisida, pihak bank tidak mau tau. Semuanya kami yang tentukan. Mereka kadang kadang mengingatkan agar gunakankan pupuk, obat hingga pestisida dengan kualitas terbaik agar hasilnya maksimal,” katanya.

Petani lainnya yang sukses mengelolah KUR BRI di Unit Empang adalah Syafruddin.
Ketua kelompok tani Ai Pet Desa Lamenta yang memiliki 26 anggota kelompok ini, memiliki pinjaman KUR Rp 30 juta.
“Dengan KUR ini, kami benar-benar terbantu,” katanya.
Sebagai petani yang sadar tidak begitu jago dalam mengelolah keuangan, pembinaan yang dilakukan pihak BRI dirasa sangat membantu. Termasuk dalam proses pencairan pinjaman kepada petani yang dilakukan bertahap sesuai kebutuhan dalam proses pertanian.
“Inikan sangat mendidik sekali. Kami sangat terbantu. Kalau tempat membeli semua jenis obat pertanian, itu urusan kami. Karena selisih seribu rupiah pun kami akan datangi,” tegasnya.

Katanya, cerita dan penegasan tentang bagaimana pelayanan dan pembinaan BRI kepada petani penting untuk diketahui masyarakat secara umum.
Agar masyarakat tidak mudah percaya dengan isu ataupun tudingan kelompok kelompok tertentu yang mengatasnamakan petani. Apalagi sampai menuding adanya permainan antara pihak bank dengan kami petani.

“Sebagai petani, kami harap jangan ada yang seperti itu. Kami tidak ingin hubungan kami petani dengan pihak BRI terganggu hanya gara gara informasi dan tudingan yang tidak mendasar,” tegasnya. (*)

Spread the love

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0
error: Content is protected !!