SUMBAWA- Rakerda MUI NTB Dimulai Sabtu 18 September dan akan berlangsung hingga Minggu 19 September 2021.
Kabupaten Sumbawa dipilih sebagai tuan rumah. Kegiatan yang berlangsung di Hotel Grand Samota ini, dibuka secara resmi oleh Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, Sabtu (18/9) sore.
Hadir dalam kegiatan yang mengusung tema “Sinergitas MUI dan Pemerintah Dalam Mengatasi Pandemi Covid-19 di NTB” di antaranya Ketua MUI NTB, Prof. H. Syaiful Muslim, Anggota DPR RI, H Johan Rosihan ST, Bupati Sumbawa, Drs. H. Mahmud Abdullah, Ketua DPRD Sumbawa, A. Rafiq SH, Ketua MUI Sumbawa, Syukri Rahmat S.Ag dan para pengurus MUI dari kabupaten/kota di NTB.
Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah dalam pidatonya saat membuka secara mengakui MUI sangat berperan penting membantu pemerintah dalam menangani Pandemi Covid-19 di NTB hingga saat ini.
Karena itu, berharap sinergi pemerintah dan MUI yang selama ini telah berjalan baik dapat terus dilanjutkan. Terutama dalam memberi edukasi kepada ummat tentang pentingnya vaksinasi.
“Vaksinasi di NTB diharapkan mampu mencapai 70 hingga 80%. Untuk mencapai angka ini dibutuhkan kehadiran MUI untuk meyakinkan ummat bahwa tidak ada yang bertentangan dengan Islam di dalam vaksinasi,” pinta orang nomor satu di NTB ini.
Sementara Ketua MUI NTB, Prof. H. Syaiful Muslim memuji Rakerda MUI di NTB yang terbaik dan terlengkap. Ia mengaku tidak menyangka Gubernur NTB hadir, demikian dengan anggota DPR RI Johan Rosihan.
“Kami bangga dan terharu, Rakerda di Kabupaten Sumbawa ini justeru melebihi apa yang kita lakukan di tingkat provinsi. Luar biasa Ketua MUI Sumbawa dan panitia yang telah menyiapkan semua ini,” ucapnya.
Lebih jauh dikatakan Prof Syaiful, bahwa MUI selalu ikut serta bersama pemerintah mengurus masyarakat di tengah pandemi. Hal ini sejalan dengan tema kegiatan “Sinergitas MUI dan Pemerintah Dalam Mengatasi Pandemi Covid-19 di NTB”.
Di masa pandemic ini, banyak yang meninggal dunia karena covid. Tidak sedikit yang bertanya bagaimana cara memandikan, mengkafani dan menyolatkan jenazah pasien covid. Inilah peran MUI untuk membimbing umat agar mereka tidak saling menyalahkan dan silang pendapat satu sama lain yang berujung pada penolakan pemakaman pasien covid di tempatnya dan menolak untuk dimakamkan secara protocol covid.
Demikian dengan vaksinasi, juga banyak yang enggan karena menerima informasi dan pendapat dari orang-orang yang memiliki pandangan yang berbeda. Pemerintah kata Prof Syaiful, tidak mungkin mencelakai rakyatnya. Dan aturan-aturan yang dibuat pemerintah untuk ditaati sebagai ikhtiar dalam melindungi rakyatnya.
Sebelumnya Ketua MUI Kabupaten Sumbawa, Syukri Rahmat S.Ag menyampaikan apresiasi kepada Ketua Umum MUI Provinsi NTB yang telah memberikan amanah ini. Karena itu pihaknya berusaha semaksimal mungkin dengan segala keterbatasan untuk menyiapkan Rakerda dalam rangka membahas beberapa program kerja sekaligus merancang beberapa hal yang akan dilakukan di masa akan datang.
“Kami sangat sadar sebagai ulama ada tanggung jawab melekat untuk menuntaskan agenda-agenda kebangsaan, dan keumatan bersama pemerintah,” ujar Dea Guru Syukri—akrab ia disapa dalam laporannya.
Dengan mengusung tema sinergitas MUI dan Pemerintah Dalam Mengatasi Pandemi Covid-19 di NTB, Syukri berharap situasi ini segera berlalu. MUI Sumbawa bersama MUI kabupaten kota dan provinsi NTB telah menunjukkan komitmen membantu pemerintah dalam rangka menuntaskan masalah covid ini.
Untuk diketahui, lanjut Syukri, ada sedikit keunikan dari pelaksanaan Rakerda MUI NTB di Hotel Grand Samota, Sumbawa ini. Pada Rekerda tersebut, MUI menyiapkan stand-stand UMKM yang menampilkan produk-produk local. Tujuannya untuk memperkenalkan produk local Sumbawa sekaligus membantu UMKM dalam memasarkan produknya. (IM)
COMMENTS