Sumbawa- DPRD Kabupaten Sumbawa menggelar paripurna penyampaian pidato perdana bupati dan wakil bupati Sumbawa H. Mahmud abdullah dan Dewi Noviany, Kamis (29/4). Paripurna dipimpin Ketua DPRD Sumbawq Abdul Rafiq. Didampingi Wakil Ketua 1, Muhammad Ansori dan Wakil Ketua 3 Nanang Naziruddin.
Usai bupati berpidato, “hujan” interupsi terjadi. Diawali intrupsi Ahmad Adam dari Fraksi PPP. Dewan asal Moyo Hulu ini awalnya menyampaikan selamat kepada bupati dan wakil bupati terpilih. Namun setelah itu, Ahmad Adam menyampaikan beberapa pesan dan harapan. Khususnya berkaitan dengan 10 program Unggulan Mo Novi yang “dijual” ke masyarakat saat berkampanye dan akhirnya laku sehingga terpilih. Dia berharap 10 program unggulan itu bisa diwujudkan. Hal lain yang disampaikan terlait pola penganggaran dan perencanaan proyek daerah. Dia tidak ingin karena perencanaan yang tidak matang, membuat anggaran daerah sia-sia. Contoh yang sudah terjadi. Proyek pembangunan pasar Brang Bara. Menelan anggaran cukup besar, namun sampai sekarang tidak berfungsi maksimal. Ada juga proyek Puskesmas di Lunyuk dan Ropang yang juga dengan persoalan yang sama.
Dibidang kesehatan, dia juga meminta bupati memberikan perhatian serius. Terutama terkait pelayanan.
” Minimal di Sumbawa ada alat untuk cuci darah. Kita tidak boleh ketinggalan dengan kabupaten tetangga kita yang notabene lebih muda,” katanya.
Tidak ketinggalan pesan Mutasi. Ahmad Adam meminta apabila ada rotasi nantinya, pejabat yang ditempatkan harus sesuai keahlian. Termasuk bila akan ada rotasi di RSUD Sumbawa.
Interupsi dilanjutkan oleh Hamzah Abdullah dari Fraksi Gerindra.
Anggota dewan dari partai rival Mo Novi ini mengingatkan tentang adap saling menghargai dan menghormati. Dia menyindir para kepala OPD yamg selama ini sangat sedikit yang hadir ketika pada paripurma, bupato atau wakil bupati diwakili.
Interupsi berikutnya disampaikan Achmad Fachri. Anggota dewan dari Fraksi PAN ini mengingatkan bupati dan wakil bupati benar-benar amanah dalam bekerja. Selaim itu, dia sangat berharap ke depan kepimpinan Mo Novi bisa membuat gerakan nyata dalam peningakatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Tidak sampai disitu, interupsi juga disampaikan dua kader Golkar Ahmadul Kusasi dan Gathan Hanu Cakita. Meski keduanya terdaftar sebagai “pejuang” Mo Novi pada Pilkada lalu, namun pada kesempatam itu keduanya juga memberi “warning” ke Mo Novi. Madul berharap eksekutif dibawah kepemimpinan Mo Novi ke depan benar-benar bisa menjadi mitra yang baik legislatif.
“Dinamika seperti ini akan terua terjadi ke depannya. Mari jadikan dinamika seperti ini sebagai lilin penerang untuk Kabupaten Sumbawa yang jauh lebih baik ke depan,” kata Madul.
Sementara Gahtan mengingatkan Mo Novi dalam bekerja selalu memperioritaskan kepentingan rakyat. (IM)
Newer Post
Belajar dari Rumah Sampai Kapan ??
COMMENTS