SUMBAWA – Anggota DPRD Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melakukan kunjungan kerja ke Kantor Perum Bulog Sumbawa, pada Senin 8 Februari 2021.
Kunker dalam rangka pengamanan harga produk pertanian ini dipimpin Wakil Ketua II DPRD KSB – Merliza S.Sos., I MM bersama Ketua Komisi II DPRD KSB, Anggota Komisi II DPRD KSB dan Kepala Dinas Pertanian KSB. Serta diterima langsung oleh Kepala Perum Bulog Sumbawa – Kurnia Rahmawati S.TP.
Ketua Komisi II DPRD KSB, Akheruddin, SE menyampaikan, kedatangan ini sebagai tindak lanjut dari rapat dengar pendapat yang telah dilakukan. Yaitu terkait pengamanan harga gabah dan jagung. Sehingga hal ini coba dikomunikasikan dengan Bulig Sumbawa.
“Tadi alhamdulillah kan kita sudah diskusi panjang. Jadi ada beberapa hal yang sudah disepakati termasuk akan di saat musim panen karena kita sudah tau penyakitnya harga ini kan pada saat musim panen. Akhirnya minimal ada komunikasi awal lah,” ujarnya kepada wartawan.
Diengan komunikasi yang dilakukan dengan Bulog Sumbawa tersebut, diharapkan dapat menjadi konsep yang bisa dijalankan saat masa panen tiba. Tentunya tidak akan merugikan petani.
“Semangatnya kami datang untuk komunikasi koordinasi awal kami DPR dengan dinas terkait datang silaturahmi dengan Bulog dalam rangka minimal sudah punya konsep begitu. Jadi pada bulan Maret kita ini kan mulai panen puncak, kita tinggal saling kontak selesai sudah, tidak perlu harus diskusi lagi tinggal aksi gitu,” jelasnya.
Selain itu, langkah ini juga diharapkan bisa meminimalisir persoalan terkait harga produksi.
“Harapan kita tidak ada persoalan,” tandasnya.
Wakil Ketua II DPRD KSB – Merliza S.Sos.,I MM menambahkan, hingga saat ini yang menjadi tugas pemerintah yaitu mensejahterakan petani. Ini tentunya berkaitan dengan harga beli produk, khususnya padi dan jagung. Apalagi dalam waktu dekat panen raya akan mulai dilakukan.
Diterangkannya, untuk musim panen memang harga produk lebih tinggi dari harga yang ditetapkan Permendag. Namun masalah muncul ketika panen raya, dimana harga produk berada dibawah ketetapan.
“Jadi kadang karena mengejar harga itu banyak petani yang panen muda, istilahnya belum umurnya panen mereka sudah panen untuk padi mengejar harga tinggi. Nah ini harus kita sampaikan kepada petani lagi bahwa tenang saja gitu mau panennya mundur pembelinya tetap ada, yaitu bulog gitu,” jelasnya.
Terhadap persoalan ini, pihaknya siap memberikan pemahaman kepada petani untuk menjaga kualitas produksi.
“Jadi kita harus kasih pemahaman kepada petani bahwa mereka tetap harus menjaga kualitas jangan sampai panen muda untuk kejar harga. Tapi kedepannya mereka justru tidak ada penguatan kualitas dari produknya gitu. Jadi yang harus di kejar kualitas produknya akan beriringan dengan harga,” katanya.
Sementara Kepala Bulog Sumbawa – Kurnia Rahmawati S.TP mengatakan, adapaun strategi yang akan dilakukan untuk pengamanan harga yaitu, mengoptimalisasi peran Satuan Kerja Pengadaan Gabah/Beras Kancab Sumbawa, melakukan pembelian gabah langsung ke petani/Poktan/Gapoktan yang bekerjasama dengan Dinas Pertanian KSB.
Pihaknya juga akan melakukan sosialisasi ke petani/Poktan/Gapoktan terhadap Harga Pembelian Gabah dan Persyaratan Kualitas sesuai Permendag No. 24 Tahun 2020. Kemudian berupaya menambah mitra kerja Bulog, memberikan kepastian/jaminan pembelian gabah kepada petani dengan harga sesuai kualitas yg dipersyaratkan dalam Permendag No. 24 Tahun 2020, dan mberikan informasi terkait HPP dan Kualitas sesuai Permendag No. 24 Tahun 2020 termasuk juga Permendag No. 07 Tahun 2020 tentang acuan pembelian dan penjualan komoditi pertanian memalui media cetak, media elektronik maupun media sosial.
“Selain langkah strategis yang akan kami lakukan ini. Perum Bulog Kancab Sumbawa juga siap mengawal usulan Komisi II DPRD KSB tahun 2019 kepada Perum Bulog Pusat terkait penambahan kapasitas gudang lamusung,” pungkasnya. (IM)
COMMENTS